Click here for Myspace Layouts
Sabtu, 28 Mei 2011
Bahan menulis puisi berikut ini, gagasannya berasal dari pengalaman.

Perhatikan contoh berikut ini!

1. Saat itu aku akan berangkat sekolah. Seperti biasanya, aku berjalan kaki karena jarak sekolahku dan rumah tidak terlalu jauh. Jalan yang kulalui ramai sekali, semua kendaraan melewati jalan ini. Bus, mobil pribadi, angkutan umum, sepeda motor, ataupun sepeda biasa. Semua jadi satu. Dan yang paling ramai, ketika harus melewati perempatan itu. Kalau semua tidak mau mengalah, kemacetan tak akan terhindari lagi. Sampai suatu saat ketika aku berjalan, kulihat dari kejauhan seorang nenek akan menyeberangi jalan itu. Kulihat nenek itu sudah maju setengah jalan tetapi tiba-tiba berhenti dan mundur ke belakang ... Dan dari belakang sebuah mobil menyerempet nenek itu. Kulihat nenek itu terjatuh dan kendaraan terhenti, lalu orang-orang mulai mengerumuni tempat itu. (sumber: Penulis)


Jika diubah dalam bentuk puisi!


Seandainya Aku Cepat Berlari

Seandainya aku cepat berlari
Nenek itu tak kan terjatuh
Nenek itu tak kan tersakiti
Aku menyesali kelambananku
Nek, maafkan aku
Tak bisa menolongmu!

Sumber: Penulis


Sumber : Maryati, Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 1: untuk SMP/MTs kelas  VII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Hal 107-108

0 komentar:

Posting Komentar

Follow on Twitter



Anda Pengunjung ke

About Me

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.